“Kenapa kamu ingin pergi ke Jepang?” Pertanyaan itulah yang langsung diajukan oleh para Kepala Bidang Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY (KUIK) dan Staf Ahli Wakil Rektor IV. Acara seleksi yang melibatkan para jajaran pimpinan KUIK ini bertujuan untuk menyeleksi siapakah kandidat yang paling beruntung untuk mendapatkan kesempatan belajar di Jepang selama hamper 1 tahun. Seleksi wawancara yang diadakan pada hari Rabu (16/11/2016) dibagi menjadi 2 kelompok. Total ada 10 mahasiswa yang diseleksi dan hanya ada satu orang yang akan mendapatkan kesempatan emas ini.

“Adaptability itulah value yang kita cari dari para kandidat.” ujar Retna Hidayah, Ph.D. Kepala Bidang Kemitraan Luar Negeri (KLN). Karakter dalam pembawaan sehari-hari juga menjadi kriteria penting dalam seleksi ini. Orang Jepang dikenal sebagai orang-orang yang tidak begitu peduli dengan pendatang, sehingga kita (orang Indonesia) akan selalu berada di lingkaran luar (outer circle). Dia (kandidat) harus bisa bertahan tanpa teman dekat dan harus jauh dari keluarga.

 Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala KUIK, Dr.Ing.Satoto Endar Nayono, M.Eng., M.Sc. yang berpendapat bahwa motivasi untuk mengembangkan wawasan internasional adalah kunci dari keberhasilan para kandidat. “Harapannya kedepan mereka akan mampu mengembangkan diri mereka baik secara akademik atau non-akademik, networking dengan para dosen-dosen di Jepang juga menjadi nilai lebih untuk kandidat yang terseleksi.”

Seleksi ini akan dilanjutkan dengan seleksi lebih lanjut dari AICHI dan akan ada 2 finalis akhir yang diseleksi untuk mendapatkan kesempatan ini (andre)