PEMBEKALAN WAWASAN AKADEMIK BAGI MAHASISWA KERJA SAMA UNY

Mahasiswa kerja sama UNY kembali mendapatkan pembekalan wawasan akademik  pada tanggal 21 Oktober 2016 di Ruang Rapat Senat Timur UNY. Kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2016.  Dalam kesempatan ini, para mahasiswa mendapatkan 3 materi yang berbeda.  Pada sesi pertama, Ratna Budiarti, M.Or selaku Kabid. Kerja Sama Dalam Negeri KUIK UNY memberikan materi terkait permasalahan mahasiswa dan solusinya. Untuk sesi kedua adalah sesi motivasi yang diisi oleh Danardono, M.Or, Sekbid.  Kerja Sama Dalam Negeri KUIK UNY. Dan pada sesi terakhir, Sukirjo, M.Pd. selaku Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Informasi  UNY memberikan materi “Mengenal Pendidikan di UNY”.  Mahasiswa yang hadir berasal dari Provinsi Sumatera Selatan (10 orang), Kabupaten Karang Asem(10 orang), Kabupaten Bangka Tengah (4 orang) dan Program PERMATA (7 orang). 

Pada sesi “Permasalahan Mahasiswa”, Ratna Budiarti, M.Or menyampaikan bahwa pada awal perkuliahan, mahasiswa biasanya akan menghadapi kesulitan beradaptasi dengan lingkungan/ kelas. Tak jarang ada juga yang mengalami masalah pribadi/ keluarga yang pada akhirnya juga dapat mengganggu perkuliahan.  “Beberapa solusi yang dapat diambil diantaranya yaitu menjalin komunikasi yang baik minimal dengan teman se-daerah, konsultasi dengan bidang kerjasama dan jika diperlukan konsultasi dengan psikolog di Layanan Bimbingan  Konseling UNY,” terang   Ratna Budiarti, M.Or.  Terkait dengan kesulitan dalam mengikuti perkuliahan di kelas, Ratna Budiarti, M.Or.  menawarkan beberapa solusi antara lain konsultasi ke pembimbing akademik, kaprodi maupun ke bagian kerja sama; mengikuti program pendampingan melalui bagian akademik dan kakak kelas melalui tutorial dan memanfaatkan fasilitas remidi  yang difasilitasi oleh UNY.  Ratna Budiarti, M.Or. juga menekankan pentingnya peran koordinator mahasiswa daerah dalam mengelola masalah-masalah yang mungkin dihadapi selama berkuliah di UNY. 

“Pernah tahu dinosaurus? Mereka ada sekarang?,” tanya Danardono, M.Or pada awal sesi motivasi. Pertanyaan ini sedikit banyak membuat mahasiswa kerja sama yang hadir mulai berpikir. Untuk bisa bertahan, kemauan untuk berubah menjadi penting. Danardono, M.Or memaparkan bahwa dunia tidak hanya di kamar kos-kosan.  Mahasiswa perlu untuk melihat keluar dan belajar banyak hal sehingga nantinya punya pengalaman yang kaya. Setiap orang mungkin punya goal setting masing-masing. Mungkin ada yang  ingin kuliah, berprestasi, aktif berorganisasi, cepat lulus dan cepat kerja. Untuk mencapainya, kemampuan untuk berpikir out of the box menjadi penting. Mahasiswa sebaiknya bisa melihat sebuah kesulitan sebagai peluang. Dengan semakin tingginya target, kemampuan manajemen waktu juga menjadi sangat penting. Tanpa manajemen waktu yang baik, mustahil semua target bisa diraih.

“Program pendisikan di UNY ada 2 kelompok yaitu pendidikan vokasi dan pendidikan akademik. Pendidikan akademik itu terdiri dari S1, S2 dan S3. Untuk S1, dulu maksimal masa studinya adalah 7 tahun. Mulai tahun 2016 ini, masa studi maksimal untuk jenjang S1 adalah 5 tahun. Jadi anda tidak lagi bisa berlama-lama disini,” kata , Sukirjo, M.Pd membuka materi “Mengenal Pendidikan di UNY”.  Dalam penjelasan beliau, mahasiswa juga diinformasikan mengenai  sistem perkuliahan yang berlaku di UNY. Pada 1 SKS teori misalnya, terdiri dari 50 menit tatap muka, 60 menit pembelajaran terstruktur dan mandiri. Untuk 1 SKS Praktik terdiri dari 100 menit kegiatan di lab/bengkel/studio, 60 menit kegiatan terstruktur dan mandiri. Sedangkan untuk 1 SKS lapangan terdiri dari 200 menit kerja lapangan, 60 menit kegiatan terstruktur dan mandiri.  Beliau juga menjelaskan tentang evaluasi kuliah bagi mahasiswa. Untuk evaluasi tahap pertama jenjang S1, masing-masing mahasiswa pada semester 3 minimal sudah menempuh 30 SKS dengan IPK minimal 2.5. Evaluasi kuliah kedua akan dilaksanakan pada semester ke 6. (Laksa)