(Rabu, 7 September 2016) Dr.rer.nat Senam menyambut mahasiswa internasional penerima Beasiswa Darmasiswa yang akan mengikuti orientasi terkait aktivitas akademik dan non akademik selama belajar di UNY. Dalam sesi perkenalan yang berlangsung informal, terungkap bahwa beberapa mahasiswa telah belajar bahasa Indonesia cukup lama. Margaryta Buchkova dari Ukraina misalnya, sebelumnya telah belajar bahasa Indonesia selama 2 tahun di Kiev University. Sementara Dibya Shika dari India telah belajar bahasa Indonesia selama 1 tahun di JNU.

Uraian Dr.rer.nat Senam tentang keberagaman di Indonesia ternyata mendapatkan respon spontan. Deepak Gautam dari India menyahut singkat kata-kata “Bhineka Tunggal Ika”. Dr.rer.nat Senam kemudian menjelaskan bahwa generasi Indonesia sebelumnya menguasai bahasa Sansekerta. Oleh karena itu, beliau menyarankan untuk menonton pertunjukan wayang untuk menemukan relasi antara Indonesia-India.

Sesi berikutnya dalam kegiatan ini dibawakan oleh kepala kantor KUIK, Dr. Ing. Satoto E. Nayono, MEng, MSc yang memberikan materi tentang Cross-cultural Understanding (CCU). Dalam pemaparannya, beliau memberikan beberapa informasi praktis mengenai bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat. Hal sederhana seperti sopan santun dalam bersalaman dan adab dalam menikmati minuman adalah beberapa hal yang dijelaskan agar nantinya para mahasiswa Darmasiswa tidak mengalami gagap budaya baik ketika di kos maupun ketika berbaur dengan masayarakat.

Selain materi pemahaman lintas budaya, para penerima beasiswa Darmasiswa juga menerima informasi terkait prosedur imigrasi yang harus dipahami. Yansri Widayanti, S.Pd. selaku Bagian Sekretariat KUIK menjelaskan bahwa para mahasiswa penerima beasiswa Darmasiswa memiliki hak untuk bepergian ke luar negeri sebanyak 1(satu) kali selama mengikuti program ini. Sementara Lusi Nurhayati, M.App.Ling menjelaskan lebih rinci mengenai hak dan kewajiban akademik mahasiswa Darmasiswa. “Jika ada apa-apa, jangan segan untuk menghubungi kami,” ujar beliau. (Andre & Laksa)