MAHASISWA INTERNASIONAL UNY BELAJAR BUDAYA INDONESIA LEWAT ANGKLUNG

Angklung bukan hanya sekedar alat musik. Siapapun yang memainkan angklung diharapkan untuk tanggap, menjaga konsentrasi serta senantiasa menjaga harmoni dengan sesama pemain angklung. Nilai-nilai positif inilah yang dipelajari oleh mahasiswa internasional UNY di Gedung Laboratorium Musik dan Tari (LMT) UNY pada hari Jumat, tanggal 24 November 2017.

Para mahasiswa internasional yang saat ini mengikuti program BIPA, nampak antusias. Ibu Drijastuti Jogjaningrum, S.Sn.,M.A., memulai pelatihan dengan menceritakan sejarah singkat kesenian angklung yang ada di Jawa Barat. Selanjutnya, dosen Seni Musik di Fakultas Bahasa dan Seni UNY ini, memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk memegang dan membunyikan angklung dengan benar. Kemudian, mereka belajar membaca notasi. Mereka diajarkan mengenai tangga nada dan tempo maupun ketepatannya. Mereka juga diminta untuk memainkan angklung sesuai dengan not yang ditunjuk beserta tempo yang diminta. Setelah mereka dirasa sudah mulai bisa, mereka diajarkan bermain angklung dalam lagu Cublak-Cublak Suweng. Mereka ditunjukkan not-not apa saja yang harus dibunyikan dan tempo membunyikan angklung tersebut.

Proses pembelajaran mahasiswa internasional dirasa sangat bagus sekali. Drijastuti mengatakan, “Progres mahasiswa internasional dari program BIPA ini sangat bagus. Dalam pertemuan pertama saja, mereka sudah bisa menguasai cara membaca notasi,  memegang angklung, dan membunyikan angklung dalam sebuah lagu.”

Mahasiswa internasional juga merasa sangat senang sekali karena telah dikenalkan dan diajarkan bermain angklung. Japhet mengatakan, “Saya sangat senang karena bermain angklung ini adalah pengalaman yang pertama bagi saya. Saya suka dengan instrument angklung yang seperti itu, suaranya merdu. Ketika saya ada waktu lain, saya ingin bermain lagi.”(AZ)