Mahasiswa Darmasiswa UNY Juara II Lomba Pidato Mahasiswa Asing Tingkat Nasional

Mahasiswa Darmasiswa UNY Juara II  Lomba Pidato Mahasiswa Asing Tingkat Nasional

Aron Laki, mahasiswa asing UNY program Darmasiswa menyabet juara kedua dalam Lomba Pidato Mahasiswa Asing Tingkat Nasional dengan tema Masa Depan Bahasa Indonesia dalam Pergaulan Internasional pada tanggal 23 Mei 2015 di Convention Hall, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Lomba tersebut diselenggarakan dalam rangka Pembekalan Kepulangan Mahasiswa Darmasiswa 2015.
Mahasiswa asal Hungaria yang telah belajar bahasa Indonesia di UNY selama 9 bulan ini pun berhak atas hadiah berupa beasiswa Darmasiswa selama satu tahun.
Sebelum mengikuti kompetisi tersebut, Aron Laki mengikuti seleksi tingkat universitas pada tanggal 6 Mei 2015 dengan tema Manfaat  Bahasa Indonesia bagi Mahasiswa Asing dan mengalahkan 4 mahasiswa asing yang berasal dari Korea selatan, Spanyol, Fiji dan Rusia. Setelahnya, ia mengikuti seleksi tingkat regional. Seleksi tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2015 dengan tema Keanekaragaman Bahasa dan Budaya Indonesia diselenggarakan di kampus Atmajaya. Aron kembali menyisihkan 3 peserta lain yang berasal dari Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Gajah Mada. Ia pun melenggang ke seleksi tingkat nasional untuk  bertanding bersama 10 mahasiswa asing lainnya yang terpilih dari 46 universitas di Indonesia.
Aron Laki mengakui kebiasaan belajarnya yang integratif membuatnya semakin fasih berbahasa Indonesia. “Selain membaca dan menulis, saya juga membaca nyaring materi yang saya pelajari dan mendengarkannya kembali. Setiap mempelajari kata baru misalnya, saya akan mencatat dan mempelajarinya lagi ketika saya lupa. Di samping itu, interaksi saya ketika makan di warung dan bertemu dengan orang-orang membuat saya lancar berbahasa Indonesia,” pungkasnya.
Selain perlombaan ini, Aron Laki bersama mahasiswa Darmasiswa UNY lainnya mengikuti tes uji kemampuan berbahasa Indonesia di Universitas Andalas, kegiatan penanaman pohon di Taman Margasatwa dan Budaya Kinanti dan kunjungan ke benteng bersejarah, Fort de Kock, Bukittinggi. Mereka juga menampilkan sajian lagu Edelweiss dan Si Patokaan dengan alat musik tradisional Angklung. Harmoni alunan musik tradisional ini pun menjadi penutup serangkaian acara yang diikuti oleh ratusan mahasiswa asing tersebut. (Yuliana)