Kelas BIPA 2016 Belajar Membatik

Kamis (13/10/2016) Mahasiswa BIPA melakukan kegiatan belajar membatik yang dilaksanakan di Gedung Kuliah IV, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh UNY melalui Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK). Kegiatan membatik merupakan salah satu kegiatan ekskursi, yaitu kegiatan di luar kelas yang diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa mengenai budaya Indonesia.

Kegiatan Belajar membatik diawali dengan penyampaian materi, praktek menggambar pola, mencanting, dan mewarnai dengan teknik mencolet. Penyampaian materi dibawakan oleh dua narasumber yaitu bapak Ismadi, S.Pd, MA, dan juga Bapak Dr. I Ketut Sunarya, M.Sn selaku Dosen Seni Kerajinan FBS UNY. Pada awalnya mahasiswa kesulitan dalam memahami bagaimana proses membatik dari awal hingga menjadi sebuah kain, tetapi ketika proses praktik berlangsung, mereka langsung memahami dan bisa menyelesaikan batiknya dengan baik. Pembelajaran ini juga dibumbui dengan gelak tawa dan senda gurau yang hangat karena mahasiswa asing belum fasih berbahasa Indonesia dan tutor masih kesulitan memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang sulit diterjemahkan.

“Membatik sangat susah, tetapi saya dapat menuangkan ide saya di sini” kata Tchello, Mahasiswa dari Mali. Antusiasme mahasiswa juga terlihat ketika mereka mengikuti instruksi membatik dengan baik dari awal hingga akhir. Gambar yang mereka batik kali ini bertemakan Negara mereka masing-masing.  Batik yang dibuat seperti lambing Negara, binatang khas Negara, dan lain sebagainya.

Bapak Ismadi Mengatakan bahwa kegiatan membatik ini diharapkan mampu memberikan kemampuan kepada Mahasiswa Asing membuat batik sederhana agar dapat memperkenalkan Batik Indonesia ke Negara masing-masing. Tidak hanya membatik, mahasiswa asing juga perlu dibekali dengan budaya-budaya Indonesia yang lainnya yang tentunya sangat beragam dan menarik.

Sesi pembelajaran ini berlangsung dari pukul 12.00 – 14.00, dan akan dilanjutkan dengan pertemuan minggu berikutnya, dengan tema menembok dan melorod. Meskipun waktu pembelajaran sudah habis, banyak mahasiswa yang masih mengerjakan pekerjaannya karena belum puas terhadap hasil yang Ia buat.

Kegiatan yang dihadiri oleh 12 mahasiswa asing ini telah berlangsung dengan lancar. Antusiasme mahasiswa asing yang baru sekitar 2 bulan ini berada di Indonesia menggambarkan bahwa Indonesia memiliki budaya yang layak diminati oleh warga dunia. (IinS)